Kamis, 01 Desember 2011

Diet itu pentinga ga siiih?

 



Diet itu pentinga ga siiih?
Sebenarnya diet itu berarti adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organism tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivore suatu kelompok masyarakat yang biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Diet). Artinya sudah meluas dikalangan orang-orang yang awam dengan dunia kesehatan. Di Indonesai misalnya, diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
·  Menurunkan Berat (massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya.
·  Meningkatkan Berat (massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otat.
·  Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah karbohidrat dan gula).
Umumnya diet dikenal dikalangan remaja yang sedang tumbuh dan berkembang, atau para public figure yang ingin memiliki postur tubuh yang indah agar lebih sedap dilihat mata. Nah untuk kita remaja yang beranjak dewasa khususnya, diet ini harus lebih diperhatikan.
Siapa itu remaja? Remaja adalah perempuan berusia 10-18 tahun dan laki-laki berusia 12-20 tahun. Pada usia tersebut, pertumbuhan remaja sangat cepat seiring dengan dialaminya pubertas. Remaja membutuhkan asupan gizi yang cukup karena aktivitas fisik remaja yang tinggi, seperti ekstrakulikuler yang banyak, kurikulum sekolah yang padat, apalagi ditambah dengan mengikuti berbagai macam les. Otomatis, remaja  lebih banyak membutuhkan asupan kalori. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia, remaja membutuhkan sekitar 2050 sampai 2500 kkal dan protein 50 sampai 60 gram sesuaidengan pertambahan umurnya.
Jika melihat banyaknya aktivitas remaja, diet sangat tidak bagus untuk pertumbuhan remaja. Karena asupan gizi yang masuk tidak seimbang dengan asupan gizi yang keluar. Lagipula banyak remaja yang salah mengartikan diet.
Kebanyakan remaja mengartikan diet dengan menyingkirkan kalori, yaitu tidak makan sumber karbohidrat dan lemak. Ini tentu salah karena kalori sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama untuk sel-sel otak. Ada pula remaja yang melakukan diet ekstrim, yaitu langsung tidak makan atau mengurangi porsi makan secara drastis.Yang biasanya makan dua piring langsung menjadi setengah piring. Efeknya, remaja yang melakukan diet ini langsung lemas, bisa kepada gejala anemi gizi. Kesalahan diet lain, ada remaja yang berdiet dengan tidak makan nasi tapi memperbanyak makan camilan. Tidak makan pagi, siang, sore tapi banyak makan biskuit dan coklat. Diet yang seperti ini malah menjadi tidak berarti. Malah lebih gawat karena bisa menyebabkan overweight atau obesitas.
Jika memang mau melakukan diet juga, terutama yang status gizi lebih atau obers, yang harus dilakukan adalah mengurangi kadar kalori, bukan menyingkirkannya. Kadar kalori, terutama karbohidrat dan lemak, harus dibatasi. Bahan makanan yang tidak boleh dilupakan adalah protein. Untuk membatasi porsi atau kadar bahan makanan tersebut harus dilakukan step by step alias bertahap untuk adaptasi tubuh. Diet yang imbang juga harus disertai dengan rutin berolahraga. Lakukan olahraga selama 30-60 menit minimal 3 kali seminggu. Juga jangan lupa konsultasi dengan ahli gizi.
Malas makan kadang disebabkan faktor psikologis. Bagi remaja yang malas makan , sebaiknya banyak memakan makanan yang mengandung Zink (Zn) seperti ikan, gandum, sereal, atau produk susu. Remaja yang malas sarapan cenderung berlebih porsi makannya pada saat makan siang. Nah, ini bisa menyebabkan obesitas lagi. Sebaiknya remaja tetap sarapan karena tubuh membutuhkan minimal 400 kalori di pagi hari yang bisa diasup dari roti atau nasi.
Makanlah makanan yang seimbang dan variatif, dan banyak mengonsumsi serat seperti sayur dan buah-buahan. Asupan makanan harus sesuai dengan angka kebutuhan dan kecukupan gizinya dengan mempertimbangkan aktivitas. Ingat, setiap individu berbeda-beda angka kecukupan dan kebutuhan gizinya. Kurangi ngemil dan rajin berolahraga. Olahraga yang dilakukan bisa olahraga ringan, seperti jogging dan aerobik.
Remaka yang berdiet dengan mengurangi jumlah konsumsi makana dari yang seharunya dan tidak variatif akan berdampak pada status gizi dan kesehatan remaja, seperti pertumbuhan remaja terganggu, gangguan pencernaan dan reproduksi. Remaja juga bisa menderita anorexia nervosa dan bulimia nervosa yang bila terjadi dalam jangka waktu lama dan tidak segera diatasi  bisa bermuara pada kematian. Remaja dengan pola diet yang salah akan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di pembuluh darah yang bisa memicu timbulnya penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, hipertensi, serta penyakit jantung. Lemak yang menumpuk juga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke. Sedangkan remaja yang malas makan bisa terkena penyakit gastritis atau tukak lambung.
Ternyata diet juga bias membahayakan lho…
Nah ini bahaya untuk mereka yang berdiet ketat. Orang yang diet terlalu ketat bisa membuat dirinya kekurangan gizi, membuat sel-sel otak “memakan” dirinya sendiri. Pada saat yang sama, rasa lapar hanya akan menambah buruk kondisi sel otak. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sel-sel otak tidak menerima nutrisi yang cukup.
Menurut studi yang dilakukan di Albert Einstein College of Medicine di New York City, sel-sel otak mulai makan dirinya sendiri untuk mengambil keuntungan dari sumber energi terakhir yang tersedia. Proses ini disebut autophagy, dan itu mengarah pada rendahnya komponen internal sel. Demikian yang dinukil dari Genius Beauty,  (2011). Disamping itu ada lagi yang bisa lebih berbahaya, diantaranya anoreksia dan bulimia
Apa itu anoreksia dan bulimia?
anoreksia merupakan upaya seseorang untuk menguruskan  badan dengan melakukan pembatasan makanan secara sengaja dengan control yang ketat. Penderita anoreksia merasa lapar, tetapi tidak mau makan karena khawatir berat badannya meningkat. Persepsi mereka tentang makanan telah berubah. Mereka cenderung merasa kenyang walaupun hanya mengonsumsi sedikit makanan. Bahkan mereka akan terus menerus melakukannya walaupun sudah memiliki tubuh yang kurus. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, penderita akan menuju pada kematian karena kekurangan energy yang diperoleh dari makanan.
Pada dasarnya penderita bulimia dan anoreksia memiliki tujuan yang sama yaitu menurunkan berat badan tetapi penderita bulimia cenderung tetap mengonsumsi makanan yang mereka sukai bahkan dengan porsi yang berebihan untuk kemudian dimuntahkan kembali. Dengan demikian, mereka akan tetap kurus tanpa harus menahan diri untuk makan.
Penderita anoreksia dan bulimia dapat menurunkan berat badannya hingga 20%-30%. Namun jika hal ini tidak segera ditangani akan berdampak negatif baik fisik maupun psikis, bahkan jika tidak ditangani akan menuju kepada kematian.
Keduanya berdampak buruk pada fisik di penderita, misalnya:
  • Kehilangan selera makan hingga tidak mau mengonsumsi makanan apapun.
  • Luka pada tenggorokan dan pada saluran pencernaan akibat sering kali memuntahkan makanan.
  • Lemah dan tidak bertenaga.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Mengalami gangguan menstruasi.
  • Kematian.
Sementara beberapa dampak psikis penderita anoreksia dan bulimia antara lain:
  • Perasaan tidak bahagia.
  • Sensitive, mudah tersinggung, dan mudah marah.
  • Mudah merasa bersalah.
  • Tidak memiliki keinginan untuk berinteraksi lagi dengan orang lain.
  • Tidak percaya diri dan canggung jika berhadapan dengan orang banyak.
  • Cenderung berbohong untuk menutupi kondisi makanannya.
  • Selalu minta perhatian orang lain.
  • Depresi terus menerus.
Anoreksia dan bulimia harus ditangani secara serius oleh psikolog, dokter ahli gizi, orang tua, dan lingkungan yang mendukung karena jika dibiarkan akan menuju kematian. Bulimia dapat diikuti dengan anoreksia, begitupun sebaliknya. Penerimaan dari lingkungan merupakan langkah awal penyembuhan kelainan anoreksia dan bulimia. Biasanya penderita anoreksia dan bulimia selalu melakukan penyangkalan terhadap kelainan ini sehingga tidak mau ditolong. Langkah berikutnya adalah dengan melakukan psikoterapi terhadap penderita, keluarga, serta lingkungan tempat penderita berasal. Pemberian obat yang bersifat antidepresan terkadang penting pada situasi tertentu, sedangkan terapi gizi berupa pemberian vitamin dan mineral juga dibutuhkan agar metabolisme penderita kembali normal. Percuma saja memiliki tubuh langsing, tetapi sering sakit, atau bertubuh gemuk tetapi rentan terhadap penyakit diabetes mellitus, jantung, dan hipertensi.
Kesimpulannya, menjaga tubuh agar selalu sehat sangatlah penting, maka jangan sia-siakan kesehatan Anda. Mengonsumsilah makanan yang sehat dan jagalah selalu kesehatan Anda.
Nah, bagaimana agar diet kita aman?
kita pasti tahu kata kunci untuk tips diet sehat, yaitu pola makan dan olahraga, sepertinya memang sangat sederhana, namun bisa berarti juga banyak tips diet yang harus anda jalankan, misalnya, Perbanyak air putih dan jangan minum minuman berkalori. Kita kadang tidak bisa membedakan antara rasa lapar dan rasa haus. akhirnya tidak jarang berakhir dengan meminum minuman berkalori. Jika Anda tidak suka minum air putih maka tips diet yang dapat anda lakukan adalah tambahkan air putih tadi dengan air jeruk, ataupun teh, minuman ini bisa dibilang tanpa kalori.

Selain itu, pikirkan tentang apa yang dapat Anda tambahkan ke program diet sehat Anda, bukan apa yang harus Anda ambil untuk diet. Mulailah dengan berfokus untuk mengambil 4-9 macam buah buahan. Kedengarannya buah yang anda makan untuk diet sehat sangat banyak, tapi ingatlah bahwa ini bernilai sangat baik karena pada saat yang sama Anda berhasil memenuhi target dengan memakan 4-9 macam buah maka Anda juga telah memenuhi kebutuhan serat dan pasti mengenyangkan. Dengan makan buah buahan tersebut Anda tidak akan mengalami makan berlebihan, karena buah buahan dan sayuran tadi cukup untuk menggantikan lemak dalam makanan. Dan belum lagi manfaat kesehatan dari tips diet sehat dengan mengkonsumsi lemak dan makanan. Dan ingat bedakan antara rasa lapar yang sebenarnya dan lapar mata.
Jadilah orang yang memilih makanan ringan di malam hari. Makan makanan ringan paling sering terjadi setelah makan malam, ketika Anda akhirnya duduk dan bersantai. Sambil duduk dengan sekantong kripik dan kue di depan televisi adalah contoh amnesia akan makanan, dimana anda makan tanpa disadari bahwa anda tidak benar benar lapar. Untuk mengatasi Amnesia makan anda dapat coba dengan menutup dapur setelah jam tertentu. Cara lain untuk mengurangi amnesia makanan dapat anda coba dengan kue rendah kalori (kurang dari 100 kalori) untuk kemudian jika Anda telah merasa puas perlahan lahan harus anda kurangi sampai akhirnya Anda merasa cukup dengan secangkir teh nol kalori.
Sumber: Ramayulis Rita, dkk. 17 Alternatif Untuk Langsing. Jakarta: Niaga Swadaya.

Jadi, penting atau tidaknya diet itu tergantung pada pribadi masing-maasing, dan tergantung pada tujuan yang akan dicapai. tapi tetap ingat kesehatan kita itu lebih penting...:)
Semoga bermanfaaat….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar