Diet itu pentinga ga siiih?

Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
· Menurunkan Berat (massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya.
· Meningkatkan Berat (massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otat.
· Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah karbohidrat dan gula).
Umumnya diet dikenal dikalangan remaja yang sedang tumbuh dan berkembang, atau para public figure yang ingin memiliki postur tubuh yang indah agar lebih sedap dilihat mata. Nah untuk kita remaja yang beranjak dewasa khususnya, diet ini harus lebih diperhatikan.

Jika melihat banyaknya aktivitas remaja, diet sangat tidak bagus untuk pertumbuhan remaja. Karena asupan gizi yang masuk tidak seimbang dengan asupan gizi yang keluar. Lagipula banyak remaja yang salah mengartikan diet.
Kebanyakan remaja mengartikan diet dengan menyingkirkan kalori, yaitu tidak makan sumber karbohidrat dan lemak. Ini tentu salah karena kalori sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama untuk sel-sel otak. Ada pula remaja yang melakukan diet ekstrim, yaitu langsung tidak makan atau mengurangi porsi makan secara drastis.Yang biasanya makan dua piring langsung menjadi setengah piring. Efeknya, remaja yang melakukan diet ini langsung lemas, bisa kepada gejala anemi gizi. Kesalahan diet lain, ada remaja yang berdiet dengan tidak makan nasi tapi memperbanyak makan camilan. Tidak makan pagi, siang, sore tapi banyak makan biskuit dan coklat. Diet yang seperti ini malah menjadi tidak berarti. Malah lebih gawat karena bisa menyebabkan overweight atau obesitas.

Malas makan kadang disebabkan faktor psikologis. Bagi remaja yang malas makan , sebaiknya banyak memakan makanan yang mengandung Zink (Zn) seperti ikan, gandum, sereal, atau produk susu. Remaja yang malas sarapan cenderung berlebih porsi makannya pada saat makan siang. Nah, ini bisa menyebabkan obesitas lagi. Sebaiknya remaja tetap sarapan karena tubuh membutuhkan minimal 400 kalori di pagi hari yang bisa diasup dari roti atau nasi.
Makanlah makanan yang seimbang dan variatif, dan banyak mengonsumsi serat seperti sayur dan buah-buahan. Asupan makanan harus sesuai dengan angka kebutuhan dan kecukupan gizinya dengan mempertimbangkan aktivitas. Ingat, setiap individu berbeda-beda angka kecukupan dan kebutuhan gizinya. Kurangi ngemil dan rajin berolahraga. Olahraga yang dilakukan bisa olahraga ringan, seperti jogging dan aerobik.

Ternyata diet juga bias membahayakan lho…
Nah ini bahaya untuk mereka yang berdiet ketat. Orang yang diet terlalu ketat bisa membuat dirinya kekurangan gizi, membuat sel-sel otak “memakan” dirinya sendiri. Pada saat yang sama, rasa lapar hanya akan menambah buruk kondisi sel otak. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sel-sel otak tidak menerima nutrisi yang cukup.

Apa itu anoreksia dan bulimia?
anoreksia merupakan upaya seseorang untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makanan secara sengaja dengan control yang ketat. Penderita anoreksia merasa lapar, tetapi tidak mau makan karena khawatir berat badannya meningkat. Persepsi mereka tentang makanan telah berubah. Mereka cenderung merasa kenyang walaupun hanya mengonsumsi sedikit makanan. Bahkan mereka akan terus menerus melakukannya walaupun sudah memiliki tubuh yang kurus. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, penderita akan menuju pada kematian karena kekurangan energy yang diperoleh dari makanan.
Pada dasarnya penderita bulimia dan anoreksia memiliki tujuan yang sama yaitu menurunkan berat badan tetapi penderita bulimia cenderung tetap mengonsumsi makanan yang mereka sukai bahkan dengan porsi yang berebihan untuk kemudian dimuntahkan kembali. Dengan demikian, mereka akan tetap kurus tanpa harus menahan diri untuk makan.
Penderita anoreksia dan bulimia dapat menurunkan berat badannya hingga 20%-30%. Namun jika hal ini tidak segera ditangani akan berdampak negatif baik fisik maupun psikis, bahkan jika tidak ditangani akan menuju kepada kematian.
Keduanya berdampak buruk pada fisik di penderita, misalnya:
- Kehilangan selera makan hingga tidak mau mengonsumsi makanan apapun.
- Luka pada tenggorokan dan pada saluran pencernaan akibat sering kali memuntahkan makanan.
- Lemah dan tidak bertenaga.
- Sulit berkonsentrasi.
- Mengalami gangguan menstruasi.
- Kematian.
Sementara beberapa dampak psikis penderita anoreksia dan bulimia antara lain:
- Perasaan tidak bahagia.
- Sensitive, mudah tersinggung, dan mudah marah.
- Mudah merasa bersalah.
- Tidak memiliki keinginan untuk berinteraksi lagi dengan orang lain.
- Tidak percaya diri dan canggung jika berhadapan dengan orang banyak.
- Cenderung berbohong untuk menutupi kondisi makanannya.
- Selalu minta perhatian orang lain.
- Depresi terus menerus.
Anoreksia dan bulimia harus ditangani secara serius oleh psikolog, dokter ahli gizi, orang tua, dan lingkungan yang mendukung karena jika dibiarkan akan menuju kematian. Bulimia dapat diikuti dengan anoreksia, begitupun sebaliknya. Penerimaan dari lingkungan merupakan langkah awal penyembuhan kelainan anoreksia dan bulimia. Biasanya penderita anoreksia dan bulimia selalu melakukan penyangkalan terhadap kelainan ini sehingga tidak mau ditolong. Langkah berikutnya adalah dengan melakukan psikoterapi terhadap penderita, keluarga, serta lingkungan tempat penderita berasal. Pemberian obat yang bersifat antidepresan terkadang penting pada situasi tertentu, sedangkan terapi gizi berupa pemberian vitamin dan mineral juga dibutuhkan agar metabolisme penderita kembali normal. Percuma saja memiliki tubuh langsing, tetapi sering sakit, atau bertubuh gemuk tetapi rentan terhadap penyakit diabetes mellitus, jantung, dan hipertensi.
Kesimpulannya, menjaga tubuh agar selalu sehat sangatlah penting, maka jangan sia-siakan kesehatan Anda. Mengonsumsilah makanan yang sehat dan jagalah selalu kesehatan Anda.
Nah, bagaimana agar diet kita aman?


Sumber: Ramayulis Rita, dkk. 17 Alternatif Untuk Langsing. Jakarta: Niaga Swadaya.

Semoga bermanfaaat….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar